Rabu, 18 November 2015

HMTG GONDWANA proudly present : Anniversary HMTG Gondwana 8th ! Datang dan nikmati kebersamaan di Ulang Tahun Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Gondwana (HMTG Gondwana). Mari bersama kita pererat tali silahturrahmi antara setiap anggota dan Alumni.

Will be held on 21-22 November 2015 at Curug Cilengkrang (CAMPING GROUND)
Time : 16.00-till end.
Payment ; IDR 50.000,-
Dont Forget : Sleeping bag and matras.

For More Information :
Contact Person :
Febby Wahid (085974684539/5AB71E78)
Miskhan (085659477587/ Line id: si_ceper)

Untuk perlengkapan tidur:
Contact person:
Luthfianto DF (081911415231/ Line id: Luthfiantodf)
                    
COME AND JOIN US !!

Senin, 07 September 2015

batuan granit



PENGERTIAN BATUAN BEKU

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: Ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500o–2.500oC dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series. Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku. Dalam membicarakan masalah sifat fisik batuan beku tidak akan lepas.
OKSIDA
GRANIT
DIORIT
GABRO
PERIDOTIT
SiO2
72,08
51,86
48,36
43,54
TiO2
0,37
1,50
1,32
0,81
Al2O3
13,86
16,40
16,84
3,99
Fe2O3
0,86
2,73
2,55
2,51
FeO
1,72
6,97
7,92
9,8
MnO
0,06
0,18
0,18
0,21
MgO
0,52
6,21
8,06
34,02
CaO
1,33
3,40
11,07
3,46
Na2O
3,08
3,36
2,26
0,56
K2O
0,46
1,33
0,56
0,25
H2O+
0,53
0,80
0,64
0,76
P2O5
0,18
0,35
0,24
0,05











Batuan granit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs8fqIy7xpPUitJ6ZWzyH1ApV3bDQPeFpbf9JCr3cZfTpTvCUaX1oC_nzfxv2HyCio9RUqPGKUKxAswv-eNOgkrlbLiOtAvtxzzPVVwz9erfSKd4gIRVCtQbZzv3MPnE1xKYp5Dv-8oxo/s1600/granit.jpg

Definisi Granit

Granit dapat didefinisikan dari tiga sudut pandang, yaitu definisi sederhana, definisi menurut ilmui petrologi, dan definisi komersil atau dagang. Secara sederhana, granit didefinisikan sebagai batuan beku berwarna cerah, berukuran butir kasar, berkomposisi mineral dominan feldspar dan kuarsa, kompisisi mineral minor mika dan amfibol.
Definisi menurut ilmu petrologi, granit adalah batuan beku yang mengandung kuarsa berkisar dari 10 – 50 % daru seluruh mineral felsik, dan mengandung alkali feldspar 65 – 90 % dari kandungan total mineral feldspar. Untuk dapat menerapkan definisi ini diperlukan kemampuan melakukan identifikasi mineral.
Menurut industri batuan komersil, granit adalah batuan yang butirannya dapat dilihat dan memiliki kekerasan yang lebih keras daripada marmer. Menurut definisi ini maka gabro, basalt, pegmatit, skis, gneis, syienit, monzonit, anorthosit, granodiorit, diabas, diorit disebut sebagai “granit”.

Proses Pembentukan Granit

Granit terbentuk di daerah kontinen atau benua sebagai batuan beku intrusif. Ukuran butir kristal mineral penyusunnya yang berukuran kasar menunjukkan granit terbentuk melalui proses pembekuan magma yang sangat lambat.
Granit terbentuk karena pembekuan magma yang terjadi jauh di dalam bumi sehingga ganesa batuan ini adalah batuan beku intrusif dalam. Dijumpainya granit di permukaan bumi sekarang menunjukkan bahwa kerak bumi telah mengalami erosi sangat dalam.
   1.      Granit




·         Warna                          : coklat
·         Kristalinitas                 : hipokristalin
·         Granularitas                 : fanerik
·         Relasi                          : equigranular
·         Fabrik                          : subhedral
·         Struktur                       : massive
·         Komposisi mineral      :

§  Hornblende     15%
§  Plagioklas        10%
§  Quartz             10%
§  Sanidine          20%
§  Biotit               15%
§  Orthoclas         20% 









Penggunaan Granit

Granit adalah batu yang paling sering digali sebagai " batu dimensi " ( bahan batu alam yang telah dipotong menjadi balok atau lembaran tebal panjang tertentu , lebar dan ketebalan ) . Granit cukup sulit untuk menolak sebagian abrasi , cukup kuat untuk menanggung berat badan yang signifikan , cukup inert untuk melawan pelapukan dan menerima polish brilian . Karakteristik ini membuatnya menjadi batu dimensi yang sangat diinginkan dan berguna .
Granit telah digunakan selama ribuan tahun di kedua aplikasi interior dan eksterior . Kasar - potong dan granit dipoles digunakan di gedung-gedung , jembatan , paving , monumen dan banyak proyek eksterior lainnya . Indoors , granit lembaran dipoles dan ubin yang digunakan dalam countertops , ubin lantai , tapak tangga dan banyak fitur praktis dan dekoratif lainnya .
Harga tinggi sering mengurangi popularitas bahan konstruksi dan granit sering biaya secara signifikan lebih dari bahan buatan manusia di sebagian besar proyek . Namun, granit frequenly dipilih karena merupakan bahan prestise , digunakan dalam proyek untuk menghasilkan tayangan keanggunan , daya tahan dan kualitas abadi .
Granit juga digunakan sebagai batu hancur atau agregat . Dalam bentuk ini digunakan sebagai bahan dasar di lokasi konstruksi , sebagai agregat dalam pembangunan jalan , rel kereta api ballast , yayasan dan di mana saja bahwa batu hancur berguna sebagai mengisi .
Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat.


Granit di kerak Benua
Kebanyakan buku teks geologi pengantar melaporkan bahwa granit adalah batu yang paling melimpah di kerak benua. Pada permukaan granit terkena dalam inti dari banyak pegunungan, dalam wilayah besar yang dikenal sebagai "batolit," dan di daerah inti benua yang dikenal sebagai "perisai."
Kristal mineral besar dalam granit adalah bukti bahwa itu didinginkan perlahan-lahan dari bahan batuan cair. Itu pendinginan lambat harus terjadi di bawah permukaan bumi dan membutuhkan waktu yang lama untuk terjadi. Jika mereka hari ini tersingkap di permukaan satu-satunya cara yang bisa terjadi jika batu granit terangkat dan batuan sedimen di atasnya terkikis.
Di daerah di mana permukaan bumi ditutupi dengan batuan sedimen, granit, atau batu granit bermetamorfosis terkait erat biasanya hadir di bawah penutup sedimen. Ini granit dalam dikenal sebagai "batu basement"







Kerak bumi atau lithospher sebagian besar disusun oleh batuan beku dan selebihnya disusun oleh  batuan sedimen dan metamorf .Walaupun batuan beku dominan sebagai penyusun kerak bumi, namun  pembentukan batuan beku tidak terjadi disemua tempat dibumi ini karena batuan tersebut hanya terbentuk pada kondisi tektonik lempeng tertentu. Fraksinasi batuan beku (fractionation) umunya terjadi di dua tempat utama, yaitu: di batas lempeng divergen dan di batas lempeng konvergen.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWgZETlcJQTMSO4bC75GDKaDALnnr-ZXV7fuFEBDhvvqm-z08SzGZn7JMjrAVvdeit7PRqvT3_TLodDqD-WCorlItOYMYvSjL4MWfRKjMCAPudmvCo3S2tvfAAyg4Ij9RLuqK6luZkjac/s400/Batas+lempeng.gif
Batas-batas antara lempeng

Batas lempeng devergen umumnya berada pada bawah permukaan air laut dan kita tidak dapat melihat proses tersebut. Magma yang berasal dari dalam bumi dan keluar ke lantai samudera pada akhirnya akan membentuk kerak samudera baru. Dalam proses pembentukan batuan di interior bumi  akan menghasilkan fraksi batuan beku mafik, seperti basalt dan di tempat lebih dalam akan membentuk sataun batuan gabro.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhANzXU1HFnD3sXGKWROQAZ707iafbatntOSmu990mBFhdspxujk8vwIDNeV7J87WE1Fq6nFeylKhP0pSVdFx1bUBK0waj9VLcSGRc5aZEhgfoS_z8XWg6zTpNESyCS-7FnyGpFbeTQ6bY/s400/disthtml.gif
  Distribusi batuan beku di kerak bumi.                      
Bagian batas lempeng konvergen pada kerak samudera (dihasilkan oleh pergerakan lempeng devergen) masuk kedalam bumi kembali, memanas dan meleleh kembali. Pada generasi pertama ini yang terbentuk adalah batuan beku intermedier, seperti doirit, dan mungkin terbentuk batuan felsik seperti granit.  silahkan lihat kembali gambar diatas. 

Dalam skala waktu geologi, fraksi batuan beku menjadi penyebab terbentuknya formasi busur volkanik dan tepi benua  didunia dan implikasinya hingga sekarang. Bumi pada awalnya tanpa benua dan pada akhirnya daratan benua terbentuk dalam skala waktu geologi. maka akan sangat penting untuk mengerti fraksi batuan beku agar dapat mengetahui hal apapun tentang bumi. 

Kesimpulan dari semua ini adalah bahwa batuan beku yang berbeda-beda ditemukan pula di tempat yang berbeda di bumi. Dan semua perbedaan penyebaran ini berhubungan dengan proses tektonik lempeng dan juga sejarah pembentukan bumi. Kesimpulan paling sederhana adalah kerak benua dibentuk oleh batuan beku felsik (seperti granit), sedangkan kerak samudera disusun oleh satuan batubeku mafik (seperti basalt dan gabro), dan busur vulkanik disusun oleh satuan batubeku intermedier (seperti diorit dan andesit).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCIiMPu5c8wrxyyX-cwN6cBzUk_TxR_nQhBkctgfnGCbKU_0dhL75BcspLRCaUfaVmcFKLZ9zjiN0kkPu09-uhAPLQLL5SIAtnwXvg2KX6qaUTqeYolO5cdhZ4uWz0INzviIrg6VokTNQ/s400/Rock+Type+Distribution+in+Volacnic+Arc.gif
Distribusi batuan pada busur vulkanik.





Daftar pustaka




pengenalan batuan beku



Batuan beku

Magma dapat membeku dibawah atau diatas permukaan bumi. Bila membeku dibawah permukaan bumi maka di sebut batuan beku intrusif atau sering disebut juga batuan beku plutonik. Sedangkan magma yang mencapai permukaan bumi dan membeku maka disebut batuan beku ekstrusif.

Batuan beku dalam

Magma yang membeku dibawah permukaan, pendinginannya sangat lambat ( dapat sampai jutaan tahun ), memungkinkan tumbuhnya kristal yang besar dan sempurna. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran beragam dikarenakan magma dapat menguak batuan ataupun menerobos melalui rekahan. Bentuk-bentuk yang memotong struktur batuan sekitarnya ( diskordan ) adalah batolit, stock, dyke ( korok ), dan jenjang vulkanik. Sedangkan yang sejajar dengan struktur batuan sekitarnya ( konkordan ) adalah sill, lakolit, dan lopolit. Akibat proses geologi baik endogen terangkat oleh gaya tektonik maupun eksogen.

Batuan beku luar

Magma yang mencapai permukaan bumi melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api, sebagai erupsi mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan beku luar. Keluarnya magma dipermukaan bumi melalui rekahan dinamakan erupsi linier atau fissure eruption. Pada umumnya magma basaltik yang viskositasnya rendah sehingga dapat mengalir disekitar rekahan, menjadi hamparan larva basalt atau plate basalt. Sedangkan yang keluar melalui lubang kepundan dinamakan erupsi sentral.

Tekstur batuan beku

Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah :
v  Gelas ( glassy )                        :  tidak berbutir atau tidak mempunyai kristal
v  Afanitik ( aphanitik )              :  berbutir sangat halus, hanya dapat dilihat dengan                            mikroskop
v  Ferenitik ( pharenitik )            :  berbutir cukup besar, dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop
v  Porfiritik ( porphyritic )           :  mempunyai dua ukuran kristal yang dominan
v  Piroklastik ( pyroclastik )        :  mempunyai fragmen material volkanik